Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Jumat, 30 Oktober 2009

Masa-Masa SD kuh


Mengenang masa kecil memang menyimpan banyak hal menyenangkan dan menyedihkan. Terlebih lagi apabila masa kecil tersebut diwarnai dengan sebuah perpisahan yang mengakibatkan engkau tidak dapat lagi bertemu dangan sahabat-sahabtmu di waktu kecil. Ini kisahku 8 tahun lalu. Mengenyam bangku Sekolah Dasar merupakan pendidikan awal seorang anak. Aku SD di 3 tempat, Dari SD Yapis 1 Jayapura (1-3), SDN Kopeng 1 Sukabumi (3-4), balik lagi ke SD Yapis 1 Jayapura (5), lalu SD Giki 1 Surabaya (6). Pengalaman menjadi murid pindahan telah banyak aku rasakan, hal ini disebabkan oleh pekerjaan orang tuaku yang mengharuskan berpindah-pindah tempat.

Awalnya aku senang-senang ajah, karena bisa keliling Indonesia dengan cara yang menyenangkan. Namun hal ini membuat aku menyesal seumur hidup. Ketika aku pindah ke Sukabumi dan kembali ke jayapura, aku tidak menemukan sahabat kecilku yang bernama Wulan. Ayahnya dimutasi, dan aku tidak tahu kemana. Mungkin kesedihan akan kepergian Wulan dapat aku tepiskan karena aku masih memiliki sahabat lainnya, yakni endah. Hingga akhir kepergianku ke Surabaya, endah dan sahabat-sahabat ku yang lainnya melepasnya dengan sebuah tangisan.

Di hari terakhir itu, masih teringat jelas bahwa hal itu adalah hal tersulit yang pernah aku rasakan dalam hidupku saat itu. Aku tidak ingin meninggalkan tanah kelahiranku, tidak ingin meninggalkan sahabat – sahabat kecilku yang mengisi hari-hari ku dengan canda dan tawa, dengan duka dan tangisan.

Ketika semua beranjak dewasa dan tahun pun berlalu, rasa ingin bertemu semakin membesar. Melalui situs jejaring sosial, kami mulai menemukan lagi sahabat-sahabat kecilku ini, endah,gaga,sari,rezza,iit,Agtavie,devi,desy,dan banyak lainnya. Namun sekarang semua tidak lagi berada di jayapura dan terpencar di Jatim, Jateng, Jogja, dan beberapa masih ada di Jayapura. Ini membuat aku pesimis kami dapat berkumpul bersama lagi.

Dan walau hanya dapat melihat mereka melalui dunia maya, namun setidaknya aku dapat mengetahui kabar tentang mereka. Aku tidak akan pernah melupakan mereka. Bagiku, seorang teman lah yang membentuk dirimu hingga saat ini. tiara yang sekarang pun, tidak akan menjadi tiara yang seperti sekarang kalau tidak ada teman-teman yang dulu bersamaku.

Sekarang jalan telah terbuka, saat kami bertemu pasti akan ada. Yang pasti saat ini aku akan jalani dulu hidupku sekarang dengan sebaik-baiknya. Berjuang meraih gelar dan bekerja sesuai dengan apa yang aku cita-citakan. Satu yang perlu diingat, jangan pernah membuang dan melupakan teman-teman dan sahabat-sahabatmu, sebaik atau seburuk apapun sahabat mu kini, mereka tetap teman dan sahabatmu. Sayangi mereka dan cintai sellalu.

Miss you friend….


D'RAINFLOOD


“Teman adalah malaikat yang akan membawa kita terbang, disaat kita lupa caranya mengepakkan sayap”

Mempunyai seorang sahabat adalah hal yang indah

Ketika sebuah cinta telah mulai mendingin

Dan kita membutuhkan orang untuk tetap membakar semangat kita

Di saat itulah seorang sahabat ada

Sahabat mengajarkan beberapa hal yang belum kita ketahui di dalam hidup, melalui pengalaman hidup yang dikisahkan langsung oleh dirinya, kita dapat merasakannya dan mengambil pelajaran serta hikmah di baliknya tanpa harus mengalaminya sendiri.

Ketika hidup mungkin terlalu sesak untuk dilalui sendirian, sahabat ada untuk saling melengkapi.

Mencapai cita bersama-sama,

Tiara Pratidhina, Rohayani, Alif Aunurrofiq, Hernani Sulis, Fransiska Yaunar Anggraeni, kami bersama dalam D’RainFlood.

Sejak SMP kami telah berteman (kecuali Alif/U’un), meski menginjak bangku SMA kami berpisah sekolah, namun kami tetap saling berkomunikasi, saling berbagi cerita, berbagi pengalaman.

Hingga kami berkumpul lagi saat mengikuti bimbingan belajar menghadapi ujian nasional dan akhirnya kami menyusun D’RainFlood.

Mungkin terkesan seperti meniru sebuah gank di dalam satu sinetron di televisi, namun bagi kami, persahabatan ini murni tanpa adanya unsur peniruan, kami bertemu begitu saja, dan itu yang membuat persahabatan kami semakin erat.

Persahabatan adalah hal yang sangat berharga. Jangan membuangnya.

Selasa, 20 Oktober 2009

SELAMAT JALAN YUDHA




MENGENANGNYA SELAMANYA

Terkadang hidup terasa begitu menyakitkan.

Kehilangan adalah salah satunya.

Yudha Prakoso, ia adalah teman, sahabat, saudara, bagi kami.

Bisakah terbayangkan hidup menjadi begitu cepat baginya

Ia yang dulu kecil bersama kami

Bermain dan bergurau polos dengan kami

Sekarang telah tertidur damai

Yang tampak hanyalah gundukan tanah perkuburan yang masih basah

Yang masih harum oleh bunga-bunga yang tersebar di area pemakamannya

Orang yang selalu tertawa bersama kami, kini diam membisu

Menyaksikan kami dari tempatnya yang indah di alam sana

Disaat masa kecil yang begitu indah, disaat semua mimpi bersatu

Mengharapkan kami tumbuh menjadi dewasa dan mencapai semua yang ingin kita capai

Bersama…

Ia meninggalkan kami dengan bahagia

Ia tertawa dihari ketika ia akan pergi

Tawa yang lepas, tak ada beban

Hingga kepergian tanpa izin kedua orang tuanya itu

Berujung pada kepulangan dirinya kerumah

Tanpa nyawa

Mungkin kejadian ini tak akan dapat kami percayai selamanya

Seakan kecelakaan tragis ini tak pernah terjadi

Seakan ia masih ada bersama kami

Dan kami menunggu disaat kami berjanji untuk berkumpul bersama lagi

Ke lawang, rumah guru kami

Ikhklas, satu kata yang harus kami lekatkan dalam hati

Ia telah pergi dengan tersenyum, dengan pancaran auranya yang bersinar

Yudha, mungkin kepergianmu begitu cepat bagi kami

Air mata ini juga tidak akan pernah kering ketika hati dan pikiran ini mengenangmu

Selamanya kamu akan ada bersama kami

Hidup dalam hati kami yang akan selamanya mengingatmu

Tidurlah dengan tenang

Semoga engkau di terima di sisi Allah