Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Jumat, 20 Februari 2009

WONDER WOMAN HONDA DBL 2008


HONDA DBL 2008 NORTH REGION berlangsung meriah di kota pahlawan, Surabaya. Event ini dimulai dari tanggal 26 juni hingga 14 agustus 2008. HONDA DBL 2008 ini juga bekerja sama dengan National Baskeball Association (NBA) dan mendatangkan Danny Granger. Selain itu juga berkolaborasi dengan pemerintah Western Australia dan akan menyelenggarakan DBL WESTERN AUSTRALIA GAMES 2008.

Kesuksesan HONDA DBL 2008 tidak lepas dari peran para Wonder Woman yang bekerja pada bidangnya masing-masing. Kegiatannya pun menjadi beragam, menarik, dan berwarna , salah satunya pada penutupan babak penyisihan SMA HONDA DBL 2008 North Region bertepatan dengan ulang tahun Komisioner DBL, Azrul Ananda. Bella yang juga mantan Journalist DBL merupakan sosok wonder woman yang membawakan kue ulang tahun untuk Azrul Ananda.

Maulana Farizil Qudsi mengemukakan pendapatnya mengenai sosok wonder woman, yaitu Hilda Nurina Sabikah yang juga teman seprofesinya sebagai penulis Deteksi. Hilda merupakan penulis yang tanpa mengenal lelah mengurusi lembar mode di Deteksi dan juga menulis artikel mengenai DBL.

Pemandangan unik pun ada di area pertandingan ketika pemimpin pertandingan atau wasit bergenre wanita. ”Satu satunya wasit wanita yang saya percaya untuk mengatur pertandingan di atas lapangan”, tutur pak Kustari S.pd sebagai pengawas wasit. Wanita yang pernah terpeleset sewaktu menjadi wasit ini bernama Risky Rayung Wulan.

Peserta journalist competition pun dikuasai oleh kaum hawa. Terdaftar dari 200 journalist SMP dan SMA, sebanyak 157 peserta Journalist Competition SMP dan SMA adalah perempuan. Dengan rincian 89 penulis dan 68 fotografer. Selain itu kru deteksi yang bertugas sebagai fotografer, Pradita Hartono Putri bekerja mulai jam 8 pagi hingga 10 malam untuk menghasilkan hasil jepretan kamera yang menarik.

DBL arena yang cukup luas memang cukup melelahkan bagi seorang cleaning service. Begitu juga yang dirasakan oleh wonder woman yang bernama Maria ulfa ini. Bagian yang sering ia bersihkan adalah daerah food Court.

Wonder woman lainnya adalah Dina Kusandina yang bertugas sebagai security. Ia bekerja dari 1 jam sebelum pertandingan hingga 1 jam setelah pertandingan usai. Dan pekerjaan yang biasa dilakoni oleh pria ini, Ia anggap sebagai pekerjaan yang melelahkan namun menyenangkan.

Pelatih wanita juga turut mewarnai pertandingan di HONDA DBL, sebanyak 7 pelatih wanita mengajar sebagai pelatih basket di berbagai sekolah di SMP atau SMA. Contohnya Kristi Yunis Annissa yang berhasil membawa team putri SMP Stella Maris meraih Runner Up HONDA DBL 2008.

Pada Final SMA Honda DBL East Java, Stephanie Halim kapten team putri SMA Ciputra Surabaya ini bermain gemilang setelah berhasil memenangkan pertandingan melawan SMAN 8 Malang.

Sosok wanita memang terkadang diremehkan namun di HONDA DBL 2008, para Wonder Woman ini mampu membuktikan bahwa persamaan genre memang sudah sepatutnya terjadi. Dimana perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki kesempatan untuk meraih apa yang menjadi cita-cita dan keinginnannya.

”Lakukan apa yang kamu mau, turuti apa kata hatimu, tanpa melihat itu perempuan atau laki-laki, apabila kamu mampu lakukanlah”, motivasi ini lah yang dikatakan oleh Masany Audri, Supervisor Honda DBL 2008 yang mengaku sangat puas akan pelaksanaan Honda DBL 2008 ini hingga hari terakhir yang merupakan Final East Java. Dan Honda DBL pun akan selalu dinantikan kehadirannya kembali di kota Surabaya yang merupakan cikal bakal diadakannya Deteksi Basketball Liague.

Kamis, 12 Februari 2009

JOURNALIST HONDA DBL 2008


“WE ARE THE CHAMPION”

Journalist Competition yang diselenggarakan oleh Deteksi Jawapos di event DBL (Deteksi Basketball Liague) membuat kami JUNDEL ato Journalist DBL 2K8 ini merasa telah menjadi Pemenang. Jundel adalah sebuah community yang dibuat sendiri oleh 35 journalist. Anggotanya sendiri dari Journalist SMA dan SMP.

Banyak hal-hal seru yang telah kami lewatkan bersama-sama, contohnya memaksa masuk di basketball clinic hanya untuk menolong teman kami yang belum mendapatkan gambar Dany, membuat kami harus berdemo kepata panitia dan krew deteksi. Kami juga ramai-ramai menghadang rombongan CLS hanya untuk dapat berfoto ria. Kami juga bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan pintu masuk DBL arena dan menghadap keatas logo DBL arena, hal ini juga kerap kami lakukan sebelum memulai pertandingan pertama. Kami juga memberikan kain yang telah kami tandatangani kepada krew deteksi sebagai kenang-kenangan. Lalu kami bersama-sama konvoi di jalan setelah dinyatakan lulus dan tidak masuk dalam daftar malu.

Pengalaman yang sangat seru dan mengasikkan. Bagi kami ini adalah kompetisi namun rasa persahabatan yang erat dan bukan persaingan yang muncul di dalamnya. Kami saling mengajari bagaimana cara menggunakan kamera yang benar, mendapatkan hasil gambar yang bagus, mecari engel foto yang menarik , lalu juga mengajarkan bagaimana membuat tulisan yang menarik, engel tulisan yang unik, mencari narasumber bersama-sama, saling menunggu sebelum registrasi jika ada jadwal wajib liput.dan menunggu disaat pengumpulan naskah di hari terakhir.

Mereka adalah teman-teman yang membuatku tidak menangis disaat mengetahui aku tidak keluar sebagai pemenang. Mereka yang membuat aku tetap kuat dan merasa ini semua bukan akhir. Persahabatan kami juga tidak ingin kami hentikan Cuma hanya sampai di Journalist competition namun setelah itu kami mengadakan acara buka puasa bersama juga bersama bertemu di DETEKSI CON 2K8 sebagai anggota mading masing-masing sekolah. Dan kami memutuskan untuk bersama-sama mencoba masuk menjadi crew deteksi.

Terimakasih deteksi…kami kan selalu bersama dan tidak akan mati.

adikku saiank...adikku malank...


Panti asuhan merupakan tempat tinggal dari sejumlah anak-anak yang tidak mempunyai kedua orang tua atau disebut juga yatim piatu. Di bulan suci ramadhan tahun kemarin, ketika osis melakukan bakti sosial ke panti asuhan AL MUKMIN di lidah wetan, dapat terlihat jelas gambaran beberapa panti asuhan yang kondisinya cukup memprihatinkan. Mereka mempunyai 1 ruang makan, yang kursi makannya tentu saja tidak cukup jika digunakan oleh seluruh anak-anak yatim piatu ini. Ruangan untuk belajar dan membaca buku juga tidak tertata rapi, karena ruangan ini menjadi satu dengan ruang makan.

Dua orang adik kecil yang berumur 4 dan 2 tahun ini berlari-lari tanpa menggunakan pakaian lengkap, ketika berhasil membujuk mereka mengenakan pakaian, kami lebih tercengang lagi mengetahui isi dalam lemari anak-anak ini, campur aduk dan tidak tertata rapi. Dan ketika ditanya dimana letak baju milik dua anak ini mereka mengaku menggunkan semua pakaian-pakaian dalam lemari ini dengan bersama-sama. Semuanya dapat mengenakan pakaian mana saja yang mereka ingin pakai asal cukup dengan tubuh mereka. Saat ini, masihkah kamu tidak mensyukuri hidup???